Rabu, 04 November 2015

ASAL MULA & METODE PENGAJARAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL FALAH KEDIRI


ASAL MULA & METODE PENGAJARAN
PONDOK PESANTREN MIFTAHUL FALAH
KEDIRI


Dosen Pengampu:
                                 Dr. H. Imam Ghazali Said, M.A.                                

Disusun oleh:
Anwar dwi saputra                (A22212169)

FAKULTAS ADAB
SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM (SKI)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2013
A.    PENDAHULUAN

Pondok Pesantren MIFTAHUL FALAH adalah sebuah pondok pesantren yang berdiri pada tahun 1998, pondok pesantren ini berada pada kawasan Mataraman, Kediri. Pondok pesantren ini berada di Desa Banyakan, yang tepatnya di Dsn. Margosari RT.05 RW. 02 Ds. Banyakan Kec. Banyakan Kab. Kediri.
Pondok pesantren MIFTAHUL FALAH ini pada mulanya ialah sebuah alas atau hutan, dan kemudian dibuat tempat peribadahan seperti pendopo atau mushola. Mushola itu dijadikan tempat untuk ibadah seperti sholat, ngaji, dll. Semakin lama semakin banyak warga setempat yang ikut mengaji dan sholat disitu. lalu mulai berdatangan santri-santri yang ingin menuntut ilmu di situ, kemudian mulailah dijadikan pondok pesantren.

B.     PONDOK PESANTREN MIFTAHUL FALAH

Pondok Pesantren MIFTAHUL FALAH merupakan suatu pondok pesantren yang berada di kawasan mataraman, tepatnya yaitu di kediri. Pondok pesantren ini termasuk pesantren yang salaf. Pondok pesantren ini berada di Desa Banyakan, yang tepatnya di Dsn. Margosari RT.05 RW. 02 Ds. Banyakan Kec. Banyakan Kab. Kediri. Yang didirikan oleh K.H. Fauzan.

1.      Asal mula pondok miftahul falah
Pondok pesantren MIFTAHUL FALAH ini pada mulanya ialah sebuah alas atau hutan yang sangat angker, dan oleh warga menjadi dikeramatkan karena memang tak ada satupun warga yang berani mendatangi alas itu. Warga mempercayai kalau di alas itu ialah tempat yang dihuni oleh mahluk halus atau jin, dan hanya mbah fauzan aja yang berani mendatangi tempat tersebut. kemudian dibuatlah tempat itu sebagai tempat peribadahan seperti pendopo atau mushola. Mushola itu dijadikan tempat untuk ibadah seperti sholat, ngaji, dll. Semakin lama semakin banyak warga setempat yang ikut mengaji dan sholat disitu. lalu mulai berdatangan santri-santri yang ingin menuntut ilmu di situ, kemudian mulailah dijadikan pondok pesantren.
Pendiri pondok pesantren miftahul falah ialah K.H. Fauzan. Beliau merupakan cucu dari K.H. Hasan Alwi, K.H. Hasan Alwi ialah seorang tokoh pemuka agama dan yang mendirikan desa Banyakan (babat tanah banyakan).
K.H. Fauzan mempunyai istri bernama siti khotdijah dan mempunyai beberapa anak atau keturunan yaitu :                         1. Siti Rukoyah
                                                2. Ahmad Hafidz
                                                3. Badrul Munir
                                                4. Ahmad Muhtarom
                                                5. Khoirul Huda
                                                6. Ahmad Ridwan
                                                7. Umukulsum
                                                            8. Siti Dawirrohmah
                                                            9. Mohammad Sofiyudin
Dan sekarang yang memegang pondok ialah kyai badrul munir beserta anak-anak k.h. fauzan yan lain. Dan yang menjadi ustadz di pondok miftahul falah tersebut ialah anak dari k.h. fauzan sendiri diantaranya adalah sebagai berikut :         
-  nyai rukoyah ( mengajar di pondok putri )
-          Kyai ahmad hafidz (mengajar tentang tafsir )
-          Kyai badrul munir ( mengajar tentang ahlaq atau adab)
-          Kyai khoirul huda ( mengajar tentang tajwid )
-          Kyai ahmad ridwan ( mengajar tentang hadits )
-          Nyai siti dawirrohmah ( mengajar di pondok putri )
-          Kyai mohammad sofiyudin ( mengajar tentang fiqih )

2.      Metode pengajaran pondok miftahul falah
pondok pesantren miftahul falah ini masih di kategorikan pondok pesantren salaf karena pondok tersebut masih menggunakan metode pengajaran salaf.
Karena kebanyakan dari ustadz-ustadz yang mengajar di pondok pesantren ini yaitu alumni pondok - pondok salafiyah.
Selain itu pengajarannyapun juga menggunakan kitab-kitab klasik yang biasanya dikenal dengan istilah kitab kuning. Kitab-kitab itu di tulis oleh ulama-ulama salaf (ulama terdahulu) yang berisikan tentang ilmu keislaman seperti: ilmu fiqih, hadits, tafsir, maupun tentang ahlaq.
Ada dua esensi jika seorang santri mempelajari tentang kiba-kitab tersebut. Selain mendalami isi kitab santri secara tidak langsung juga mempelajari bahasa arab karena memang dalam kitab-kitab tersebut ditulis dengan menggunakan bahasa arab.
Sistem pengajaran di pondok pesantren MIFTAHUL FALAH memakai beberapa sistem yaitu:
1.      Metode Sorogan
Sistem ini biasanya santri menyorogkan sebuah kitab kepada kiai, untuk dibaca di hadapan kiai. Dan jika ada kesalahan maka kiai akan segera membetulkannya.
Melalui sorogan maka perkembangan intelektual santri dapat ditangkap kiai secara utuh. Sehingga kiai dapat memberikan pengajaran kepada santri tertentu atas tingkat kemampuan dan kapasitas menangkap pelajaran santri.
Menurut saya metode ini  sangat efektif tapi tidak efisien.
Karena kalau memberikan materi sesuai kemampuan belajar santri otomatis akan membutuhkan waktu yang sangat lama akan tetapi santri akan lebih mengerti dan jelas akan materi yang di dapat.
2.      Metode Wetonan
Sistem pengajaran ini biasanya guru atau ustadz membaca, menerangkan, menterjemahkan, dan menulis didepan. Sedangkan santri memperhatikan dan mendengarkan dan membuat catatan atas hasil yang diterangkan oleh guru.
Dengan metode wetonan ini sangat efisien akan tetapi tidak efektif.
Karena guru menyampaikan materi kepada santri akan cepat memakan waktu atau waktu yang diperlukan untuk menyampaikan materi akan cepat akan tetapi tidak efektif karena santri akan tertekan karena banyaknya materi yang didapat tidak sesuai dengan kapasitas kemampuan menyimpan materi santri.
3.      Metode Musyawarah/Bahtsul Masa’il     
Metode ini lebih mirip dengan metode diskusi atau seminar. Para santri dalam jumlah tertentu duduk membentuk halaqah dan dipimpin langsung oleh kyai atau bisa juga santri senior untuk membahas atau mengkaji suatu persoalan yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk melakukan pembelajaran dengan metode ini, sebelumnya kyai telah mempertimbangkan kesesuaian topik atau persoalan (materi) dengan kondisi dan kemampuan peserta (para santri). Ada sebagian pesantren yang menerapkan metode ini hanya untuk kalangan santri pada tingkatan yang tinggi dan hal ini sekaligus menjadi predikat untuk menunjukkan tingkatan mereka, yakni para santri pada tingkatan ini disebut sebagai Musyawwirin.
4.      Metode Pengajian Pasaran           
Metode pengajian pasaran adalah kegiatan belajar para santri melalui pengkajian materi (kitab) tertentu pada seorang kyai senior yang dilakukan secara terus menerus (maraton) selama tenggang waktu tertentu. Pada umumya dilakukan pada bulan Ramadhan, dan targetnya adalah selesai membaca kitab. Titik berat pengkajiannya bukan pemahaman melainkan pembacaan. Sekalipun dimungkinkan bagi para pamula untuk ikut dalam pengajian ini, namun pada umumnya pesertanya adalah mereka yang telah mempelajari kitab tersebut sebelumnya. Bahkan kebanyakan pesertanya adalah para kyai yang datang dari tempat-tempat lain untuk keperluan itu. Pengajian ini lebih bermakna untuk mengambil berkah atau ijazah dari kyai yang dianggap senior.
Dalam perspektif yang lebih luas, pengajian pasaran ini dapat dimaknai sebagai proses pembentukan jaringan pengajaran kitab-kitab tertentu di antara pesantren-pesantren. Mereka yang mengikuti pengajian pasaran di tempat tertentu akan menjadi bagian dari jaringan pengajian pesantren itu. Dalam konteks pesantren, hal ini sangat penting karena akan memperkuat keabsahan pengajian di pesantren-pesantren para kyai yang telah mengikuti pengajian pasaran tersebut.
5.      Metode Hapalan/Muhafazhah     
Metode hapalan ialah kegiatan belajar santri dengan cara menghapal suatu teks tertentu di bawah bimbingan dan pengwasan kyai atau ustadz. Selanjutnya hapalan yang telah dimiliki santri dilafalkan di hadapan kyai atau ustadz secara periodik atau insidental tergantung petunjuk kyai atau ustadz tersebut.
6.      Metode Demonstrasi/Praktek ibadah       
Metode demonstrasi atau praktek ibadah ialah cara pembelajaran dengan memperagakan (mendemonstrasikan) suatu ketrampilan dalam hal pelaksanaan ibadah tertentu yang dilakukan secara perorangan atau kelompok di bawah petunjuk dan bimbingan kyai atau ustadz.
7.      Metode Rihlah Ilmiyah    
Metode rihlah ilmiyah adalah kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan melalui kegiatan kunjungan (perjalanan) menuju ke suatu tempat tertentu dangan tujuan untuk mencari ilmu. Kegiatan kunjungan yang bersifat keilmuan ini dilakukan oleh para santri untuk menyelidiki atau mempelajari suatu hal dengan bimbingan ustadz atau kyai.
8.      Metode Muhawarah/Muadatsah  
Metode Muhawarah merupakan latihan bercakap-cakap dengan bahasa Arab, dalam beberapa pondok pesantren juga dengan bahasa Inggris yang diwajibkan oleh pondok kepada para santri selama mereka tinggal di pondok pesantren. Bagi para pemula akan diberikan perbendaharaan kata-kata yang sering dipergunakan untuk dihapalkan sedikit demi sedikit dalam jangka waktu tertentu. Setelah mencapai target yang ditentukan, maka diwajibkan bagi para santri untuk menggunakannya dalam percakapan sehari-hari. Penggunaan bahasa asing (Arab maupun Inggris) di lingkungan pondok pesantren, biasanya ditetapkan pada hari-hari tertentu.
9.      Metode Riyadhah
Metode Riyadhah ialah metode pembelajaran yang menekankan pada olah batin yang bertujuan mensucikan hati berdasarkan petunjuk dan bimbingan kyai. Metode ini biasanya diterapkan di pesantren yang sebagian kyainya memiliki kecenderungn dan perhatian yang cukup tinggi pada ajaran tasawuf atau tarekat.






















C.    PENUTUP

1.      Kesimpulan
Pondok Pesantren MIFTAHUL FALAH merupakan suatu pondok pesantren yang berada di kawasan mataraman, tepatnya yaitu di kediri. Pondok pesantren ini termasuk pesantren yang salaf. Pondok pesantren ini berada di Desa Banyakan, yang tepatnya di Dsn. Margosari RT.05 RW. 02 Ds. Banyakan Kec. Banyakan Kab. Kediri. Yang didirikan oleh K.H. Fauzan.
      Ada beberapa metode yang dipakai oleh pondok pesantren miftahul falah yaitu
1.      Wetonan
2.      Sorogan
3.      Musyawarah/Bahtsul Masa’il
4.      Pengajian Pasaran
5.      Hapalan / muhafazah
6.      Praktek ibadah
7.      Rihlah ilmiyah
8.      Muhawarah / muadatsah
9.      riyadhah


2.      Daftar Pustaka

·         Hasil wawancara dari kang yudi dan kang sunawan (alumni pondok miftahul falah) tanggal 22 Novenber 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar